Faktor yang mempengaruhi fenomena Red Tides yaitu termasuk suhu permukaan laut yang hangat, salinitas rendah, kandungan gizi yang tinggi, dan laut yang tenang. Selain itu, fitoplankton tersebut dapat menyebar dengan jauh oleh angin, arus, dan badai.
Selain berdampak secara ekologi, fenomena red tide mengganggu kesehatan manusia seperti sindrom keracunan akibat memakan ikan mati karena red tide atau makan kerang yang diambil dari perairan yang mengalami red tide. Selain itu, bisa terjadi iritasi kulit dan mata karena berenang atau mandi di perairan yang sedang mengalami red tide. Sudiarta mengingatkan, keracunan akibat memakan kerang-kerangan paling berbahaya karena hewan tersebut mampu mengakumulasi racun, sementara kerangnya sendiri tidak terpengaruh.
Secara
ekonomi, jelas menimbulkan kerugian. Banyaknya ikan dan biota laut lain
yang mati menyebabkan hasil tangkapan nelayan menurun. Konsumen atau
pembeli ikan mentah maupun sea food juga bisa berkurang karena kuatir
terkontaminasi racun. Dunia pariwisata pun terimbas karena limbah ikan
yang tersebar di pantai disertai bau busuk menyengat. Wisatawan harus
diperingatkan supaya tidak melakukan aktivitas di lokasi red tide agar
terhindar dari keracunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar